Saat Mendagri Singgung Pentingnya Kuliner Daerah
By Admin
nusakini.com--Saat memberi pengarahan usai melantik Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Teguh Setyabudi, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sempat menyinggung pentingnya daerah punya kuliner khas untuk dipromosikan. Sehingga kuliner itu jadi trade mark daerah bersangkutan.
Menurut Tjahjo, jangan pernah remehkan kekuatan kuliner. Ia contohkan pempek Palembang. Kata dia, pempek ini sudah jadi ikon Kota Palembang. Bahkan, bisa menggerakkan roda perekonomian khususnya di Palembang dan umumnya di Provinsi Sumatera Selain. Selain, kuliner juga menjadi penggerak dunia pariwisata, lewat wisata kulinernya.
"Urusan kuliner yang paling terbesar itu adalah Palembang. Perhari yang dibeli masyarakat hampir 6 ton pempek. Perhari lho," katanya.
Kota lain yang punya ikon kuliner adalah Yogyakarta. Bakpia adalah ikon kuliner Yogya. Bicara Yogya, tidak lengkap jika tak bicara bakpia. Karena itu Bakpia menjadi oleh-oleh yang selalu diminta dibawakan pada orang yang pergi ke Yogya. "Nomor 2 bakpia Jogja," kata Tjahjo.
Tjahjo berharap Kota Kendari juga begitu. Kendari sebagai ibukota provinsi harus punya ikon kulinernya sendiri. Dan, ada salah satu potensi kuliner yang bisa jadi ikon di Kendari. Tjahjo pun menyebut olahan makanan dari bahan biji kacang mete. Selain mete, durian Sultra pun layak dipromosikan. Orang nomor satu di Kementerian Dalam Negeri itu pun bercerita saat dirinya mencicipi durian di Kendari.
"Sekarang apa yang ada disini. Tentengan mete misalnya, bagus. Ada makanan khas lain apa? Duriannya kecil tapi manis. Kemarin saya habis 3 butir durian," ujarnya.
Menu kuliner lainnya yang bisa jadi ikon di Kendari, kata Tjahjo, adalah udang dan lobster. Katanya, menu udang dan lobster di Kendari nikmat. Ia mengaku jatuh cinta pada udang Kendari.
"Udangnya juga bagus, lobsternya juga. Dari kepitingnya. Saya kira ini penyajian makanan ini harus menjadi ciri khas yang ada. Dan ini tergantung pada bapak-ibu sekalian khususnya kepala daerah yang terpilih lewat Pilkada mampu menggerakkan dan mengorganisir jajaran di masyarakat yang ada hingga kuliner itu bisa jadi potensi perekonomian," ujarnya. (p/ab)